Selasa, 17 Januari 2017

Kehilangan seseorang yang paling berharga





pada tanggal 16 juni 2013 pas jam 2 malam ibu saya melahirkan , pas aku bangun di rumah sudah ada keluargaku ama dokter, ketika ibu udah melahirkan pas dokter memeriksa tekanan darah ibu ku .
            lalu dokter mengatakan tekanan ibu sangat tinggi yaitu 200, ibu harus di bawah ke rumah sakit kalo tidak di bawah ibu sendiri yang ngerasain kesakitannya . tapi ibuku memaksa ayahku agar tidak di bawah ke rumah sakit .
lalu dokter memeriksa lagi tekanan darah ibu saya ternyata tekanan darah ibu saya turun 150, setelah 5 menit di periksa lagi ternyata tekanan darah ibu saya naik turun terus . “kata dokter ibu harus di bawah ke rumah sakit” lalu ayah menjawab “iya bu dokter kalau itu yang terbaik bawa saja”!!!   
            Ibu bilang ama aku nak “ baju ibu udah di sediainkan” soalnya ibu mau di bawa ke rumah sakit !!! lalu aku menjawab “iya bu aku udah siapin semua kebutuhan ibu”. Semenjak ibu di gendong ama ayah aku di suruh ama ibu dokter untuk memegan impusnya.
lalu aku memengannya, ayah aku cepat-cepat jalan menujuh ke mobil tapi, aku malah lambat jalannya, makanya impus di tangan ibu ku putus , terus tangan ibu ku berdarah pas impusnya putus ditangannya.
ibuku lansung kejam-kejam ngak tau mau di apain lagi. Terus ibu, ayah, om, dokter udah sampai di mobil, om ku langsung ngebalap mobilnya karena ibu ku kritis.
     Sesampai di rumah sakit ibu ku sempat sadar “lagi bicara ama tente, ayah, nenek, dan om” lama kelamaan tekanan darah ibu saya naik lagi di tambah kejam-kejam lagi, dokter yang di rumah sakit pangkep udah ketakutan juga, makanya ibuku harus di kirim ke rumah sakit wahidin.
Sewaktu perjalanan ibu ku sadar  iya berkata Tanya anak-anakku jaga diri baik-baik karna aku udah mau pergi jauh . ibu ku belum sampai di RSU , ibuku udah meninggal makanya pak supir ambulance memutar mobilnya untuk menuju ke rumah nenekku.
Sewaktu itu aku di sekolah bersenang-senang ama teman-temanku karna bertanding bola volly, lalu om datang ke sekolahku untuk menjemputku pulang.
Sesampai di rumah nenek ramai sekali, terus tante-tanteku memeluk aku, iya bilang ibu mu sudah tidak ada nak , aku sedih banget mendengar tante ngatain begitu ama aku, aku ngak percaya tante……..
Semua yang tante bilang itu benar nak…., kalau kamu tidak percaya tanyain ajha  yang lain , ternyata betul ibuku sudah meninggalkan ku aku sedih sekali……
          Di saat mayat ibuku sudah datang aku langsung melihat ibuku dan memeluknya untuk terakhir kalinya , kata orang-orang kamu ngak boleh membasahi ibu mu pake air mata, lalu aku segerah ke kamar sambil menjaga adik yang baru-baru di lahirkan.
Kata orang-orang jaga adik mu sampai ia besar. Lalu aku ngatain iya ini salah satu amanah ibu ku yang di suruh merawatnya, ternyata ke 11 harinya aku menjaga adikku aku memberi nama ALIF ALHIDAYAT ,
ia terus menangis  lalu badannya panas sekali, kata dokter iya harus di bawa ke rumah sakit. pada jam 2 malam adikku sudah meninggalkanku seperti ibu ku ,sewaktu aku di rumah nenek tante dan om menelfon
adik mu sudah meninggal yang sabar ya nak, terus sesampai mayat adikku di rumah aku langsung peluk dia dan mencium dia untuk terakhir kalinya.
Terus aku memeluk ayah, adik dan kakakku, adik dan ibu sudah meninggalkan kita, kita semua harus sabar untuk menghadapi semua cobaan yang di berikan oleh Allah swt.
             Hari-hari ku jalani tanpa sosok seorang ibu itu bedah.semua pekerjaan rumah aku sendiri yang ngerjain. Hidupku terasa berbeda sekali. Setahun kemudian ayah berkata  kamu nak anak yang paling aku sayangi bersama ibu mhu.
terus ayah mengatakan ibu mu memberi amanah kepada kamu untuk menjaga adik mu yang bernama Doni , lalu aku ngatain iya ayah aku pasti jalanin amanah ibu yang iya berikan kepadaku.
            Setiap aku ingat ibu dan adikku pasti aku menangis karna aku sangat kangen sosok seorang ibu, yang telah melahirkanku, merawatku sampai aku dewasa….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar