Pada tanggal 20 desember 2016 saya di suruh ke puskesmas untuk menga,bil
surat berbadan sehat demi melengkapi berkas-berkas prakerin, saya dan teman
saya yang bernama miftahull janna ingin meminjam motor kepada teman yang
bernama syawal, syaiful, dan fiqri.
tetapi dia tidak meminjamiku, untung ada teman saya yang bernama
irmawati yang ingin meminjamkan ku motor, setelah di beri kunci saya pun dengan
mifta jalan keluar ke parkiran sambil mengantar mifta ke pos piket
mengambil helem si firda,,
kemudia saya pun mencari motor si Irma, setelah itu saya berangkat
menuju ke puskesmas bungoro, dan saya tidak tau di mana tempat puskesmas itu,
saya pun menanyakan teman saya di mana puskesmasnya, ternyata dia juga tidak
tau, jadi saya bermasa bodoh bersama teman saya, setelah lampu merah saya jalan
terus-terus, untungnya saya melihat yang di atas tulisannya 24 jam, saya pun
singga di sana bersama teman yang saya boncengi,
Alhamdulillah puskesmasnya akhirnya kami temukan juga. Setelah sampai di
puskesmas saya memarkir motor di tempat salah yaitu di tempat parkiran mobil.
Saya dan teman ku pun turun dari motor dan tidak tau pintu masuknya di mana,
saya bertanta kepada perawat di puskesmas itu,
kata perawat itu ade mau mengambil surat berbadan sehat ya, lalu saya
menjawab iya kk” dia pun bilang ade sudah mengambil nomor antrian, saya
menjawab belum, lalu kami di suruh ke samping untuk mengambil nomor antrian,
setelah sampai di tempatnya, ibu itu berkata mau ambil surat berbadan
sehat na, saya berkata iya bu, ibu itu bilang nak ke samping dlu di kasir
membayar seharga Rp.15.000 setelah itu saya kembali di tempat,pembuat nomor
antrian memberikan kertas si perawat yang tertulis nama lengkap, umur, dan alamat.
Setelah itu saya kembali ketempat antrian, setelah beberapa menit nama
ku di sebut yaitu raisa rahayu saya bingung siapa yang di panggil karna namaku
bukan raisa, ternya nama ku salah, saya di suruh ke ibu yang tadi melapor bahwa
namaku bkn raisa tapi risa rahayu. Kemudia saya di panggil untuk di tengsi, di
timbang dan mengukur tinggi badan.
Setelah itu saya di suruh untuk masuk ke ruangan dokter yang
bersangkutan untuk di tes buta warna dan huruf. Setelah itu dokter menandatangani
, kemudia saya pun pulang kembali kesekolah. Sewaktu di perjalanan pulang saya
singga membeli bensin, dan penutup bensin tidak boleh terbuka,
setelah beberapa menit akhirnya terbuka juga. Setelah itu saya ke
sekolah dan pintu gerbangnya tertutup dan di jagai oleh pak ambo.setelah
terbuka saya mencari Irma untuk memberikan kunci motornya, dan saya danteman
saya ke ruangan guru untuk mengumpul surat berbadan sehat yang tadi saya bikin,
kemudian saya pun pulang kerumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar