Rabu, 18 Januari 2017

Puskesmas




               Pada tanggal 20 desember 2016 saya di suruh ke puskesmas untuk menga,bil surat berbadan sehat demi melengkapi berkas-berkas prakerin, saya dan teman saya yang bernama miftahull janna ingin meminjam motor kepada teman yang bernama syawal, syaiful, dan fiqri.
               tetapi dia tidak meminjamiku, untung ada teman saya yang bernama irmawati yang ingin meminjamkan ku motor, setelah di beri kunci saya pun dengan mifta jalan keluar ke parkiran sambil mengantar mifta  ke pos piket  mengambil helem si firda,,
           kemudia saya pun mencari motor si Irma, setelah itu saya berangkat menuju ke puskesmas bungoro, dan saya tidak tau di mana tempat puskesmas itu, saya pun menanyakan teman saya di mana puskesmasnya, ternyata dia juga tidak tau, jadi saya bermasa bodoh bersama teman saya, setelah lampu merah saya jalan terus-terus, untungnya saya melihat yang di atas tulisannya 24 jam, saya pun singga di sana bersama teman yang saya boncengi,
         Alhamdulillah puskesmasnya akhirnya kami temukan juga. Setelah sampai di puskesmas saya memarkir motor di tempat salah yaitu di tempat parkiran mobil. Saya dan teman ku pun turun dari motor dan tidak tau pintu masuknya di mana, saya bertanta kepada perawat di puskesmas itu,
              kata perawat itu ade mau mengambil surat berbadan sehat ya, lalu saya menjawab iya kk” dia pun bilang ade sudah mengambil nomor antrian, saya menjawab belum, lalu kami di suruh ke samping untuk mengambil nomor antrian,
         setelah sampai di tempatnya, ibu itu berkata mau ambil surat berbadan sehat na, saya berkata iya bu, ibu itu bilang nak ke samping dlu di kasir membayar seharga Rp.15.000 setelah itu saya kembali di tempat,pembuat nomor antrian memberikan kertas si perawat yang tertulis nama lengkap, umur, dan alamat.
            Setelah itu saya kembali ketempat antrian, setelah beberapa menit nama ku di sebut yaitu raisa rahayu saya bingung siapa yang di panggil karna namaku bukan raisa, ternya nama ku salah, saya di suruh ke ibu yang tadi melapor bahwa namaku bkn raisa tapi risa rahayu. Kemudia saya di panggil untuk di tengsi, di timbang dan mengukur tinggi badan.
        Setelah itu saya di suruh untuk masuk ke ruangan dokter yang bersangkutan untuk di tes buta warna dan huruf. Setelah itu dokter menandatangani , kemudia saya pun pulang kembali kesekolah. Sewaktu di perjalanan pulang saya singga membeli bensin, dan penutup bensin tidak boleh terbuka,
          setelah beberapa menit akhirnya terbuka juga. Setelah itu saya ke sekolah dan pintu gerbangnya tertutup dan di jagai oleh pak ambo.setelah terbuka saya mencari Irma untuk memberikan kunci motornya, dan saya danteman saya ke ruangan guru untuk mengumpul surat berbadan sehat yang tadi saya bikin, kemudian saya pun pulang kerumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar